WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor menghadiri dan membuka Rapat Kerja (Raker) Kesehatan Daerah (Kesda) Percepatan Pelaksanaan Transformasi Kesehatan, pada Selasa (20/6) pagi.
Bertempat di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, gubernur yang akrab disapa Paman Birin ini berharap raker ini akan menghasilkan buah pikiran serta rencana tindak lanjut yang efisien dan efektif.
Paman Birin dalam sambutannya pun menyampaikan, bahwa terlepas dari terus naiknya angka harapan hidup, pembangunan kesehatan di Kalsel masih tidak lepas dari berbagai macam tantangan.
Tantangan tersebut di antaranya adalah, upaya pemerataan tenaga kesehatan, serta masih adanya kekosongan tenaga dokter spesialis di beberapa rumah sakit daerah.
Tak lupa juga permasalahan dua penyakit tidak menular, yang justru menjadi penyebab kematian tertinggi di Kalsel.
“Tantangan lainnya yang kita hadapi adalah ancaman penyakit tidak menular. Di mana stroke dan serangan jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Kalsel,” sampainya.
Selain itu juga masih ada permasalahan stunting yang terus diupayakan penurunannya, yang meskipun telah berhasil turun drastis di tahun 2022, namun masih harus terus di percepat penanganannya.
“Provinsi Kalsel terus berupaya melakukan percepatan penurunan stunting, guna mengejar target stunting 14 persen di tahun 2024,” sampainya.
Berdasarkan fakta dan sejumlah situasi terkait isu kesehatan di Kalsel, dirinya berharap hal tersebut dapat menjadi masukan dan dasar dalam penyusunan rencana kerja percepatan transformasi kesehatan di Banua.