Kendaraan ini akan digunakan untuk melayani jemaah haji yang membutuhkan pertolongan.
Pengadaan kendaraan tersebut merupakan terobosan sekaligus hasil evaluasi pelaksanaan haji tahun lalu.
Tujuh unit mobil akan dioperasikan oleh petugas di Mina.
“Tahun lalu kita kerepotan sekali karena tidak boleh ada mobil dan itu sangat memberatkan saat evakuasi,” ujarnya.
Petugas harus menempuh jarak yang cukup jauh, sekitar 3 Km, saat mengevakuasi jemaah yang sakit. Kondisi ini menyebabkan petugas kelelahan.
“Alhamdulillah, pihak kerajaan dan syarikah akan memfasilitasi itu (mobil golf), sehingga tim medis bisa segera datang. Rata-rata kehabisan napas karena capek,” katanya.
Hilman berharap pertolongan pertama kepada jemaah pada fase puncak haji Armina dapat dilakukan dengan baik.
Hal ini menjadi bagian dari upaya PPIH dalam melindungi jemaah termasuk saat-saat melaksanakan ibadah. “Kan puncak hajinya di situ,” ujarnya.
Sejumlah agenda sudah direncanakan Dirjen PHU setibanya di Arab Saudi.
Selain melakukan evaluasi penyelenggaraan, Hilman akan melihat kesiapan infrastruktur dan fasilitas di Armina.
Kedua, memastikan infrastruktur pelayanan terhadap jemaah haji tetap berjalan.
“Jemaah haji tahun ini jumlahnya lebih dari normal sehingga kita pastikan infrastrukturnya cukup atau tidak sehingga layanan jemaah dengan penambahan kuota ini tetap terjaga,” katanya.
Ketiga, melakukan evaluasi kepada para petugas haji, terutama dalam menghadapi puncak haji.
Hilman akan memastikan kesiapsiagaan petugas saat di Arafah, Muzdalifah dan Mina.