WARTABANJAR.COM – Beberapa hari terakhir publik Tanah Air dihebohkan dengan sejumlah kejadian terkait gigitan hewan terjangkit rabies pada manusia yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Penyakit rabies ini dikenal juga dengan sebutan anjing gila, menjadi mematikan apabila terlambat ditangani.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali apa itu rabies, gejala, penularan, dan pengobatannya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, rabies adalah penyakit yang menyerang sistem saraf pusat dan ditularkan dari hewan yang terinfeksi ke manusia.
Begitu gejala rabies muncul, penyakit anjing gila ini bisa mematikan karena dapat merusak kinerja otak.
Namun, penyakit zoonosis ini sebenarnya bisa dicegah agar tidak berdampak fatal dengan vaksin untuk manusia dan imunoglobulin.
Penyakit rabies disebabkan oleh virus lyssa dari golongan rhabdoviridae.
Virus rabies hanya menyerang segala jenis mamalia, termasuk manusia.
Virus rabies bisa masuk ke tubuh manusia lewat gigitan, cakaran, atau air liur hewan yang terinfeksi virus rabies.
Penularan rabies bisa lewat hewan peliharaan atau hewan liar seperti anjing, kelelawar, moyet, sampai kucing.
Menurut Kementerian Kesehatan, gejala rabies pada manusia dan hewan bisa berbeda.
Gejala rabies pada manusia di tahap awal penyakit, seperti demam Badan lemas dan lesu Tidak nafsu makan Susah tidur atau insomnia Sakit kepala parah sakit tenggorokan nyeri, lalu terasa kesemutan atau panas di lokasi gigitan cemas apabila tahap infeksi rabies sudah parah, penderita bisa mengalami cemas hebat, takut air atau atau angin atau cahaya, sebelum meninggal dunia.