Gejala Rabies pada Anak, Bila Tak Ditangani Segera Si Kecil Bisa Hydrophobia

    WARTABANJAR.COM Rabies adalah penyakit infeksi mematikan yang berasal dari gigitan, cakaran, maupun air liur hewan yang terinfeksi virus rabies. Gejala rabies muncul sekitar 30-90 hari setelah penderita tergigit hewan yang terinfeksi.

    Sumber penular dari rabies berasal dari hewan terutama pada anjing. Selain itu, terdapat beberapa hewan lainnya seperti kucing, sapi, kambing, dan kuda.

    Virus rabies membutuhkan waktu untuk mencapai otak atau sistem saraf dan mulai menginfeksi. Setelah masa inkubasi, infeksi virus rabies akan menunjukkan sejumlah tanda dan gejala.

    BACA JUGA: Balita di Buleleng Bali Meninggal Terinfeksi Rabies, Cek 8 Gejala

    Rabies ini penyakit yang perlu diwaspadai orang tua lantaran bisa terjadi pada anak-anak. Terlebih jika memiliki hewan peliharaan di rumah, seperti anjing. Hal ini karena rabies paling sering ditularkan oleh gigitan hewan.

    Meskipun bisa dicegah secepat mungkin dengan vaksin, tetapi bagi anak-anak yang sistem kekebalan tubuhnya masih rendah, rabies bisa menjadi sangat berbahaya.

    Rabies disebabkan infeksi virus RNA dari keluarga rhabdovirus yang masuk ke tubuh melalui gigitan atau cakaran hewan yang menyerang otak dan sistem saraf. Penyakit ini termasuk penyakit yang berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. Anggota UKK Penyakit Infeksi Tropik Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), Dr dr Novie H Rampengan SpAK, DTM&H, MCTM (TP), membeberkan sejumlah gejala rabies pada anak.

    “Bagi manusia dewasa dan anak-anak itu kurang lebih sama. Jadi tanda gejalanya itu umum, seperti lesu, demam, nyeri, sakit tenggorokan. Kemudian berlanjut jika tidak diobati, bisa mengalami gangguan sensoris, seperti kesemutan, atau rasa panas di lokasi gigitan,” ucapnya, Sabtu (17/6/2023).

    Apabila tak kunjung diobati, anak yang terkena rabies dapat mengalami gejala hydrophobia, seperti takut air, udara, hingga cahaya.

    “Kenapa itu bisa terjadi? Karena kalau kena air dia merasa seperti tercekik, atau kena udara dia merasa seperti tercekik, akibatnya ia tidak mau minum, akibatnya air liurnya terkumpul. Waktu air liurnya terkumpul itu virus rabies juga ada di situ. Biar berlanjut terus ia akan sulit bernapas atau mengalami henti jantung, hingga kematian,” ucapnya

    BACA JUGA: Kadinkes Banjarmasin Sebut Belum Ada Laporan Kasus Rabies, Aktifkan 5 Puskesmas dan 1 RSUD Rujukan

    Karenanya, ia menghimbau untuk para orang tua apabila anak digigit hewan rabies, segera melakukan beberapa pencegahan, seperti mencuci dengan air mengalir menggunakan sabun selama 10-15 menit dan dibawa ke puskesmas atau RS terdekat.

    “Bila sudah timbul gejala, maka 99 persen pasien akan meninggal,” sambungnya lagi.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    editor : didik tm

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI