Hari Ini 31 Mei, Hari Tanpa Tembakau Sedunia: “Kami Butuh Makanan, Bukan Tembakau”

    WARTABANJAR.COM – Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day diperingati setiap tanggal 31 Mei.

    Tahun ini tema Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun ini adalah “We need food, not tobacco” atau “Kami butuh makanan, bukan tembakau”.

    Pemilihan tema tersebut agar meningkatkan kesadaran tentang peluang produksi dan pemasaran tanaman alternatif bagi petani tembakau dan mendorong mereka menanam tanaman yang berkelanjutan dan bergizi sehingga berkontribusi terhadap krisis pangan global.

    Setiap tahun, tema Hari Tanpa Tembakau Sedunia mengangkat isu yang berbeda dan spesifik terkait industri tembakau.

    Melansir laman WHO, sekitar 3,5 juta hektar lahan dikonversi untuk penanaman tembakau setiap tahun. Sementara tanaman tembakau dapat berkontribusi terhadap deforestasi seluar 200.000 hektar per tahun.

    Sebelumnya, Perayaan Hari Tanpa Tembakau ini sebagai pengingat betapa bahayanya tembakau dan juga untuk mengajak masyarakat dunia tidak merokok tembakau selama satu hari.

    Selain itu, kampanye ini bertujuan untuk perbaikan di segala bidang untuk membatasi produksi tembakau yang merugikan masyarakat.

    Berikut sejarah, tema, dan tujuannya Hari Tanpa Tembakau 2023:

    BACA JUGA: Kronologi Kebakaran di A Yani KM 29 Banjarbaru, Saat Api Berkobar Relawan Selamatkan Yanti yang Tertidur

    Sejarah Hari Tanpa Tembakau

    Dilansir dari situs resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO), negara-negara anggota WHO mencetuskan Hari Tanpa Tembakau sedunia pada tahun 1987.

    Hal itu dilakukan untuk menarik perhatian global terhadap masalah tembakau dan kematian akibat penyakit yang ditimbulkannya.

    Pada tahun yang sama, World Health Assembly atau Majelis Kesehatan Dunia mengesahkan Resolusi WHA40.38. Resolusi itu berisi seruan agar tanggal 7 April 1988 menjadi “Hari Tanpa Rokok Sedunia”.

    Kemudian pada 1988, mereka kembali mengesahkan Resolusi WHA42.19 yang menyerukan perayaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia untuk dirayakan setiap tanggal 31 Mei.

    Perayaan tahunan ini untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang bahaya penggunaan tembakau, praktik bisnis perusahaan tembakau, dan apa yang dilakukan WHO untuk memerangi tembakau

    Selain itu, perayaan ini juga untuk mengetahui apa yang dapat dilakukan orang-orang di seluruh dunia untuk mengklaim hak mereka atas kesehatan dan hidup sehat serta untuk melindungi generasi masa depan.

    Tema Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023

    Dikutip dari WHO, tema yang diusung pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun ini adalah “Kita butuh makanan, bukan tembakau” atau “We need food, not tobacco”.

    Kampanye global ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang peluang produksi dan pemasaran tanaman alternatif bagi petani tembakau dan mendorong mereka untuk menanam tanaman yang berkelanjutan dan bergizi.

    Pertumbuhan dan produksi produk tembakau dapat memperburuk kerawanan pangan, sehingga hal itu menjadi salah satu yang berkontribusi terhadap krisis pangan global.

    Badan Kesehatan Dunia itu juga mengungkapkan bagaimana tembakau dapat memicu terhadap krisis pangan global, antara lain:

    Di seluruh dunia sekitar 3,5 juta hektar lahan dikonversi untuk penanaman tembakau setiap tahun. Menanam tembakau juga berkontribusi terhadap deforestasi seluas 200.000 hektar per tahun.

    Penanaman tembakau bersifat intensif sumber daya dan membutuhkan penggunaan pestisida dan pupuk dalam jumlah besar, yang berkontribusi terhadap degradasi tanah.

    Lahan yang digunakan untuk menanam tembakau kemudian memiliki kapasitas yang lebih rendah untuk menanam tanaman lain, seperti tanaman pangan, karena tembakau mengurangi kesuburan tanah.

    Dibandingkan dengan kegiatan pertanian lainnya seperti penanaman jagung dan bahkan penggembalaan ternak, pertanian tembakau memiliki dampak yang jauh lebih merusak ekosistem karena lahan pertanian tembakau lebih rentan terhadap penggurunan.

    WHO juga menyebut, setiap keuntungan yang diperoleh dari tembakau sebagai tanaman komersial mungkin tidak dapat mengimbangi kerusakan yang terjadi pada produksi pangan berkelanjutan di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

    BACA JUGA: Waspada! Ini 10 Penyakit Kronis sebagai Efek Kecanduan Merokok, No 3 Sangat Fatal

    Kampanye WNTD 2023

    Melalui kampanye Hari Tanpa Tembakau Sedunia, WHO juga menyerukan kepada pemerintah dan pembuat kebijakan untuk meningkatkan atau memperbaiki undang-undang, mengembangkan kebijakan dan strategi yang sesuai mengenai tembakau.

    Selain itu, juga untuk memungkinkan kondisi pasar bagi petani tembakau untuk beralih ke menanam tanaman pangan yangkan memberi mereka dan keluarga mereka untuk kehidupan yang lebih baik.

    Konvensi Kerangka Kerja WHO tentang Pengendalian Tembakau memberikan prinsip-prinsip dan pilihan kebijakan untuk mempromosikan alternatif yang layak secara ekonomi bagi pekerja tembakau, petani, dan penjual perorangan yang diatur dalam Pasal 17.

    Selain itu juga diuraikan mengenai peningkatan perlindungan lingkungan dan kesehatan manusia yang tertuang di dalam Pasal 18.

    Pelaksanaan ketentuan ini harus diperkuat di tiap-tiap negara untuk menghindari krisis pangan global dan menuju kehidupan yang lebih baik.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    editor : didik tm

    Baca Juga :   Kompol Ryanto Ulil Dimakamkan di Makassar, Begini Kemarahan Pihak Keluarga

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI