Sementara salah satu petani porang di Balangan, Nahli menuturkan jika dulunya umbi porang ini berharga Rp10 ribu per kilogram sekarang hanya laku Rp2 ribu per kilogramnya.
Nahli menyebut karena harga terlalu murah maka banyak petani porang yang tidak mau memanen porangnya dan menunggu kalau kalau nanti harganya membaik, padahal banyak kebun porang yang sebenarnya sekarang ini sudah layak untuk dipanen.
Padahal sebelumnya ujar Nahli pemerintah Kabupaten Balangan meminta warga untuk mengembangkan tanaman porang secara besar-besaran, lantaran kala itu harga membaik untuk ekspor bahkan pemerintah sempat melakukan ekspor ke Jepang.
Dengan anjuran pemerintah tersebut banyak warga mengembangkan tanaman porang, bahkan banyak lahan yang tadinya untuk tanaman lain dikonversikan menjadi lahan porang bahkan lahan sawah pun ditanami porang dengan harapan hasil lebih baik.
“Ternyata sekarang harga porang terus menyusut dan tak ada tanda tanda membaik,” imbuhnya. (MC Balangan)
Editor Restu