Dua unit rumah yang terbakar diduga akibat api dari anti nyamuk tersebut milik Sampirno (70) dan Suryanto (40).
Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto, melalui Kapolsek Banda Sakti, Iptu Faisal mengatakan, berdasarkan keterangan dari pemilik rumah Sampirno, api berasal dari obat nyamuk yang dibakar tepatnya di dalam kamar belakang, dan merembes ke kasur kapuk.
“Sehingga, api dengan cepat menjalar ke tempat lain dan menghanguskan seisi rumah,” ujar Faisal.
Dikatakan Faisal, sekira pukul 09.30 WIB api berhasil dipadamkan dengan bantuan empat unit mobil pemadam kebakaran (Damkar), tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka dalam kejadian tersebut, hanya saja kerugian material mencapai Rp50 juta.
“Saat ini para korban belum mempunyai tempat tinggal, namun nantinya akan dikonfirmasi kembali apakah mereka akan huni rumah saudaranya atau harus dibuatkan tenda darurat untuk sementara,” kata Faisal.
Faisal mengimbau, dengan kondisi cuaca yang sangat panas diharapkan kepada masyarakat jangan membakar sampah sembarangan, terlebih meninggalkan rumah tanpa melihat dengan teliti situasi di dalam rumah, seperti kompor dalam keadaan hidup, lilin ataupun obat nyamuk.
“Kita sangat berharap kepada masyarakat khususnya penghisap rokok, agar lebih berhati-hati dalam membuang puntungnya, terlebih dalam keadaan hidup,” pungkas Faisal. (edj/berbagai sumber)
Editor: Erna Djedi