Kapal phinisi yang dinaiki delegasi AIPA sempat mendekati Pulau Kalong sehingga pimpinan-pimpinan parlemen Asia Tenggara bisa melihat kelelawar (kalong) berterbangan di waktu senja. Keindahan alam seperti itu lah yang sengaja disajikan Puan sebagai upaya mengenalkan destinasi wisata Indonesia kepada peserta KTT ASEAN ke-42, khususnya pimpinan parlemen Asia Tenggara.
“Pesona Labuan Bajo seperti yang kita nikmati saat ini terletak pada keindahan laut dan pemandangan alamnya, termasuk Taman Nasional Komodo. Atraksi ini membuat Labuan Bajo sebagai kota nelayan kecil dan menjadikannya sebagai tujuan wisata super prioritas Indonesia,” kata Puan saat berlayar bersama delegasi AIPA.
“Labuan Bajo juga terdiri dari berbagai tradisi, kepercayaan, dan budaya yang berbeda. Nilai toleransi yang biasa dipraktikkan oleh masyarakat lokal di Labuan Bajo dapat menjadi inspirasi kita untuk saling menghargai, dan menerima perbedaan kita,” imbuhnya.
Tak hanya berlayar mengelilingi kawasan Labuan Bajo, Puan juga mengajak pimpinan parlemen Asia Tenggara menikmati makan malam di atas geladak kapal phinisi.
Sambil berlayar, delegasi AIPA merasakan syahdunya makan malam sambil berlayar di kawasan wisata super prioritas Indonesia tersebut.
Selama berbincang santai di atas kapal phinisi, Puan menekankan pentingnya kedekatan antar parlemen se-Asia Tenggara untuk menciptakan solidaritas di kawasan.
Menurutnya, silaturahmi tidak hanya bisa dijalin di ruang pertemuan saja, tapi juga di tempat informal seperti ini.