Sebagaimana diketahui, di lokasi tersebut terdapat sejumlah warga yang melakukan pengaturan lalu lintas atau dikenal sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas).
Kapolres Batola melalui Kasatlantas Polres Batola, Iptu Royke Darean, membeberkan kronologi kejadian.
“Sopir truk dari Batola menuju Banjarmasin dihentikan supeltas untuk giliran kendaraan keluar masuk kompleks,” jelas Royke, Senin (9/5).
Saat itu, sopir tidak langsung menghentikan truk yagn dikemudikannya. “Belakangan sopir mengaku membawa muatan dan posisinya di turunan jembatan sehingga sulit langsung berhenti,” jelasnya lagi.
Akibatnya supeltas tersulut emosi sehingga terjadi adu mulut.
Sopir kemudian menghindar meninggalkan lokasi sambil membawa truknya.
Rupanya hal itu tidak membuat keributan selesai. Supeltas dan rekan-rekannya kemudian mengejar truk menggunakan motor.
“Saat di depan Kebun Jeruk, salah seorang rekan dari supeltas tersenggol bemper belakang truk dan mengalami lecet,” jelas Royke.
Diduga takut melihat jumlah pengejarnya ada beberapa orang, sopir truk melanjutkan memacu mobilnya dan sempat menyenggol pikap.
Truk kemudian terhenti di Jalan HKSN dekat SMPN 13 Banjarmasin, hingga timbul keributan.
Sementara itu, informasi yang diterima wartabanjar.com, setelah melalui mediasi dan kedua belah pihak akhirnya bisa didamaikan oleh pihak kepolisian. (dyn)
Editor: Erna Djedi