Bacaan Niat Puasa Utang Ramadan karena Haid, Apakah Bisa Dilakukan di Bulan Syawal?

    WARTABANJAR.COM – Bacaan niat qadha puasa Ramadan atau mengganti puasa Ramadan sebelumnya wajib diketahui oleh kaum muslim yang akan mengganti puasa tersebut.

    Utang puasa biasanya terjadi lantaran beberapa hal, seperti menstruasi, melakukan perjalanan jauh, sakit, dan lain sebagainya.

    Utang puasa tersebut wajib dibayarkan sebelum tiba bulan Ramadhan selanjutnya. Ganti puasa ini disebut juga dengan puasa qadha Ramadhan.

    Dalam satu bulan Ramadan 1444 Hijriah, ada masanya para perempuan mendapatkan haid sehingga utang puasa.

    Utang puasa ini pun harus dibayar. Berikut aturan dan niat puasa ganti Ramadhan karena haid.

    Puasa ganti dikenal juga dengan puasa qadha. Setiap orang wajib mengganti puasa sejumlah hari yang ditinggalkan di bulan Ramadan. Puasa ganti memiliki beberapa ketentuan.

    Yang harus diingat adalah hukum mengganti puasa ganti adalah wajib. Mengganti puasa Ramadan yang tertinggal, hukumnya adalah wajib bagi setiap Muslim. Artinya, puasa ganti ini bila dilakukan mendapat pahala dan bila ditinggalkan akan dihitung sebagai dosa.

    Berdasarkan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 184 terdapat sejumlah orang yang wajib mengganti puasa yang ditinggalkan di bulan Ramadhan.

    Orang yang wajib mengganti puasa itu adalah orang yang sakit dan orang yang berada di perjalanan sehingga tak bisa berpuasa saat Ramadhan.

    “Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain,” surat Al-Baqarah ayat 184.

    Perempuan yang haid, hamil, nifas, dan menyusui juga wajib mengganti puasa mereka di hari lain.

    Kapan harus mengganti puasa Ramadhan termasuk membacakan niat puasa ganti Ramadhan karena haid? Waktu mengganti puasa Ramadan boleh dilakukan pada hari-hari lain setelah bulan Ramadan, yakni pada bulan Syawal hingga bulan Sya’ban atau sebelum Ramadan berikutnya. Beberapa mazhab menyebutkan harus mengganti puasa sebelum pertengahan bulan Sya’ban.

    Berikut niat puasa ganti Ramadhan karena haid:

    نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

    Nawaitu shauma ghadin ‘an qadaa’I fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta’aalaa.

    Artinya: Saya berniat mengganti (mengqadha) puasa bulan Ramadan karena Allah Ta’ala.

    Bacaan niat puasa ganti Ramadhan termasuk niat puasa ganti Ramadhan karena haid sebaiknya diucapkan pada malam hari.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    editor : didik tm

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI