Bangbang sempat berpikir menjadi wasit itu berat. Bangbang menyadari menjadi wasit bukanlah hal mudah, namun di situlah tantangannya.
“Saya berpikir, jadi wasit itu sering dicerca, tetapi ada kepuasaan tersendiri bagi saya ketika menyelesaikan pertandingan yang begitu ribet,”
Bangbang pernah bertugas di Kualifikasi Piala Dunia 2018 dalam laga Australia melawan Nepal. Juga di Kualifikasi Piala Asia U-23 2023 anara Kirgistan melawan Oman.
Adapun di Liga 1 musim ini Bangbang bertugas dalam 17 pertandingan dimana 4 diantaranya terjadi di 4 pekan terakhir secara berturut-turut.
Dengan hati
Lalu bagaimana hingga Bangbang didapuk sebagai wasit terbaik?
Bangbang mengakui kinerja selama kompetisi berlangsung tidak terlepas dari dukungan dari orang-orang terdekatnya.
“Berkat izin Allah, support dan doa dari orangtua, keluarga, dan rekan seprofesi dan pimpinan yang selalu memberikan kepercayaan dan kesempatan untuk bertugas. Saya laksanakan dengan sepenuh hati,” ungkapnya.
Bangbang Syamsudar juga mengibaratkan tugasnya sebagai wasit ibarat seperti anggota TNI yang siap bekerja kapan saja dan dimana saja, seperti jadwal padat kompetisi yang dijalani pasca Tragedi Kanjuruhan.
“Wasit bagaikan tentara yang siap ditugaskan kapan saja dan dimana saja apapun kondisinya,” ujar alumnus Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung itu.
Selain itu, menurutnya pengalaman jam terbang juga mempengaruhi mental dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang wasit.
Seperti kejadian yang dialami sebelum berangkat menuju Parepare untuk melaksanakan tugas pertandingan penutup BRI Liga 1 2022/2023 dia dihadapkan dengan sejumlah permasalahan.