WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Merapi masih berkukus dan memuntahkan awan panas guguran, Senin (13/3/2023).
Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui Twitter-nya hari ini mengabarkan kondisi terkini gunung Merapi di Jawa Tengah.
Unggahan terbarunya, BPPTKG mengabarkan kejadian awan panas guguran Gunung Merapi pada Senin (13/3/2023) pukul 11.26 WIB dengan jarak luncur 1500 meter ke Barat Daya Kali Bebeng.
Unggahan tersebut berupa video singkat berdurasi 25 detik dengan keterangan durasi videonya telah disunting dan dipercepat 10 kali.
Halo Warga Merapi
— BPPTKG (@BPPTKG) March 13, 2023
berikut video kejadian awan panas guguran tanggal 13 Maret 2023 pukul 11. 26 WIB dengan jarak luncur 1500 m mengarah ke Barat Daya (Kali Bebeng) pic.twitter.com/yweih4rcca
Lebih lanjut BPPTKG mengatakan ujung luncuran awan panas guguran teramati di sisi barat daya di alur Kali Bebeng.
“Berdasarkan pantauan foto udara menggunakan drone, jarak luncur awan panas guguran kali ini mencapi 3,7 km dari puncak Gunung Merapi,” katanya.
Saat ini, pasca rangkaian awan panas guguran tersebut, status Merapi masih berada di tingkat Siaga.
Pihaknya memperingatkan potensi bahaya saat ini dari kejadian tersebut adalah berupa guguran lava dan awan panas guguran pada Kali Woro sejauh 3 km dari puncak, Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak, Kali Boyong sejauh 5 km dari puncak, Kali Bedog, Krasak dan Bebeng sejauh 7 km dari puncak.
“Sedangkan lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Merapi.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengimbau warga agar waspada terhadap bahaya lahar gunung tersebut karena saat ini sedang musim hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.