Rekan korban, UL (25), tak mengetahui secara jelas kenapa ST nekat melakukan aksi tersebut. Namun yang membuatnya marah, si oknum polisi ini tidak segera membawa temannya ke rumah sakit dan malah tambah menyiksanya menggunakan tangan kosong.
“Setelah berdarah-darah gitu, emosi si cowonya memuncak-muncak karena temen aku mencoba nelpon temen-temennya, termasuk aku. Bukannya ditolong, temen aku malah ditabokin, disiksa di tempat itu. Itu yang bikin aku nggak terimanya mah digitu-gituin (disiksa oknum polisi),” terangnya.
UL dan teman-temannya menemukan ST sudah dalam kondisi berdarah karena di pergelangan tangan kirinya terdapat luka sayatan pecahan kaca.
Emosi UL makin memuncak saat si oknum polisi itu sudah tidak berada di tempat pertemuan tersebut. Ia dan beberapa temennya lantas membawa ST ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Sukabumi Kota AKP Yudi Wahyudi membenarkan jika pria berinisial MF alias I merupakan anggota Satuan Narkoba Polres Sukabumi Kota.
Akan tetapi, dia membantah dugaan penyekapan dan penganiayaan terhadap wanita berinisial S.
“Betul (anggota) Sat Narkoba cuma itu juga langsung ke keluarganya (wanita). Itu teh nggak ada yang disekap gitu, salah informasi,” terang Wahyudi, Minggu (5/3).
Dia menuturkan, luka terbuka pada jari wanita itu diduga disebabkan oleh gelas yang dibanting oleh korban. Peristiwa tersebut, kata dia, disinyalir karena ada perasaan cemburu kepada anggotanya.
“Itu si cewek katanya ngebanting gelas sendiri bukan sama anggota. Melukai sendiri, informasi dari anggota mah cemburu, pacaran,” ujarnya.(aqu/berbagai sumber)