WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Mewabahnya flu burung HPAI (Highly Pathogenic Avian Influenza) subtipe H5NI yang menyebutkan adanya kenaikan wabah HPAI H5NI clade 2.3.4.4b dan clade 2.3.2.1c di dunia mendapat perhatian serius Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, melalui dinas terkait telah menginstruksikan untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran flu burung ini.
Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) pun langsung meresons instruksi gubernur dengan melakukan koordinasi sekaligus kolaborasi dengan dinas kabupaten/kota, Balai Veteriner Banjarbaru, serta Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Banjarmasin.
Kepala Disbunnak Kalsel, Suparmi, mengatakan aksi dilakukan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan penyebaran penyakit Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) Sub Type H5N1 yang telah ditemukan di Kalimantan Selatan, yaitu di Kabupaten HSU dan Tanah Bumbu.
Baca juga: Penjelasan Istri Ketua Yayasan Terkait Ciri-ciri Bayi yang Dibuang di Ponpes Hidayatullah Tabalong
“Tindakan antisipatif dilakukan untuk mencegah menyebarnya virus HPAI Sub Type H5N1 dan upaya untuk meminimalisasi kerugian ekonomi di masyarakat, mengingat ternak yang terserang H5NI ini adalah peternakan unggas rakyat,” ujarnya melalui pers rilis.
Pemprov Kalsel, kata dia, melakukan langkah langkah penanganan, antara lain meningkatkan biosecurity dan biosafety di lokasi peternakan unggas, lingkungan sekitar kandang unggas, serta pasar unggas.
“Tujuannya, untuk mencegah kemungkinan penularan (kontak) dengan ternak tertular dan mencegah penyebaran virus,” tegas Suparmi.