WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN– Kemiskinan ekstrem masih terdapat di Banjarmasin.
Keluarga berstatus miskin sendiri terhitung sekitar 39 ribu jiwa warga atau 8.333 keluarga.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) kota Banjarmasin menerima data tersebut pada akhir 2022 silam.
Hal ini dibahas dalam Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang berlangsung pada Rabu (1/2/2023).
Yang mana Pemerinta Kota (Pemko) Banjarmasin turut membahas penuntasan status warga miskin ekstrem itu menjadi 0% di 2024 nanti sesuai target dari pemerintah pusat.
Kepala Bappeda Litbang kota Banjarmasin, Ahmad Syauqi, mengatakan salah satu kriteria warga yang masuk dalam kategori miskin ekstrem tersebut berpenghasilan sebesar Rp 12 ribu per hari.
Baca juga: Selama Desember Penumpang Lewat Bandara Syamsudin Noor Alami Peningkatan
“Nah itu salah satu yang jadi prioritas Pemko Banjarmasin dalam RKPD hari ini,” ujar Syauqi.
Syauqi juga menyampaikan, untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem di Banjarmasin, Pemko Banjarmasin juga harus mengambil langkah ekstrem.
“Kita harus juga bertindak ekstrem sehingga warga Banjarmasin dengan status tersebut bisa terbantu. Paling tidak bisa lebih baik dan keluar dari status miskin ekstrem,” ucapnya.
Selain itu, Ia juga membeberkan, beberapa langkah yang disiapkan Pemko, salah satunya mengadakan sosialisasi lintas SKPD yang melibatkan masyarakat.
“Peserta penyuluhan sosialisasi itu juga harus melibatkan masyarakat yang berstatus miskin ekstrem minimal 30% dari peserta yang diundang,” bebernya.