“Dari profil pengujian bakso saat disampling tidak ada temuan cemaran daging babi didalamnya,”tegasnya.
Belum lama ini sempat viral kabar yang cukup meresahkan masyarakat, khususnya di Yogyakarta mengenai adanya cemaran daging babi di sebagian besar warung di Yogyakarta.
Informasi ini berasal dari forum pengajian yang menyampaikan penelitian lama dari Prof. Dr. Ir. Yuny Erwanto yang menyebutkan ada kandungan daging babi pada beberapa sampel bakso yang dijual di Yogyakarta.
Direktur Halal Research Center Fakultas Peternakan UGM, Nanung Danar Dono, Ph.D., menjelaskan hasil penelitian dari Prof. Yuny Erwanto yang dilakukan pada tahun 2012 dan 2013 memang menunjukkan ada cemaran daging babi dalam sampel yang diambilnya. Hanya saja cemaran tersebut hanya ditemukan pada 8 sampel dari 20 sampel yang diambil melalui uji PCR.
“Jadi sebenarnya ada mispersepsi dalam menerjemahkan informasi yang disampaikan. Diterjemahkannya itu 40% bakso di Jogja pakai daging babi, padahal tidak seperti itu. Tujuan penyampaian info penelitian itu bukan dimaksudkan untuk menggeneralisir bakso di Jogja banyak babinya, tetapi meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati karena cemaran daging babi masih ada,” paparnya.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk bisa lebih bijak dalam menerima informasi. Berbagai infromasi yang diterima hendaknya tidak ditelan secara mentah-mentah namun disertai dengan kroscek ke narasumber, ahli, atau pihak terkait untuk mengkonfirmasi kebeneran informasi yang disampaikan.(aqu/rls)
Editor Restu