WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Proyek pembangunan Gedung Puskesmas Pemurus Baru Banjarmasin berdasarkan hasil pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Banjarmasin tahun 2021 terdapat kekurangan volume.
Kekurangan volume atas pelaksanaan dua paket pekerjaan gedung dan bangunan pada dinas kesehatan sebesar Rp 184.574.587,63
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, M Ramadhan kepada wartabanjar.com membenarkannya.
“Rekomendasi BPK itu sudah ditindaklanjuti, dengan pengembalian senilai temuan,” kata M Ramadhan, Selasa (18/1).
Dirinya pun menunjukkan Surat Tanda Setoran ke Bank Kalsel sebesar Rp 114.407.722,89 dengan uraian, Pengembalian Belanja atas Hasil Pemeriksaan Fisik BPK RI (Pekerjaan Gedung dan Bangunan) tahun 2021 (kontraktor : PT Salma Mulia Mandiri).
Pada STS itu ditandatangani mengetahui oleh Kuasa Pengguna Anggaran, drg Emma Ariesnawati dan ditandatangani Bendaraha Pengeluaran Pembantu, Aprina Hendrayana.
Diwartakan sebelumnya, tidak hanya pembangunan jembatan HKSN saja menjadi temuan BPK RI tahun 2021 karena terjadi kekurangan volume, ternyata di Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin juga ada temuan. Kekurangan volume atas pelaksanaan dua paket pekerjaan gedung dan bangunan pada dinas kesehatan sebesar Rp 184.574.587,63.
Baca Juga : Proyek Pembangunan Gedung Puskesmas Pemurus Baru Diduga Kekurangan Volume
Disebutkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Banjarmasin tahun 2021, BPK merekomendasikan kepada wali kota Banjarmasin agar menginstruksikan dinas kesehatan Kota Banjarmasin untuk memerintahkan PPK menagih kelebihan pembayaran kepada penyedia atas kekurangan volume pekerjaan dan menyetorkan ke kas daerah sebesar Rp 184.574.587,63 yang terdiri dari PT SMM sebesar Rp 114.407.722,89 dan PT LJMK sebesar Rp 70.166.864,74.