WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Kisah mengenai Tiko, yang hidup merawat ibunya sejak usia 11 tahun di rumah tanpa listri dan leding, masih menjadi topik yang hangat di masyarakat.
Setelah pembersihan rumah Tiko menjadi perhatian warga, kini silsilah keluarga Bu Eny turut menjadi perhatian.
Hal itu, setelah ada pengakuan dari pihak yang mengaku anak dan cucu Herman, suami Bu Eny.
Hingga mengemuka adanya dugaan bahwa Tiko bukan anak kandung.
Namun kini muncul seorang pria yang mengaku kerabat jauh Suherman atau Pak Herman dan Bu Eny bernama Sumaryono.
Sumaryono membantah jika Tiko bukan anak kandung. Hal itu disampaikan Sumaryono melalui chanel Dendenny.
Sumaryono mengungkap jika Tiko memang anak kandung dari Bu Eny dan Pak Herman.
“Pak Herman dan Bu Eny menikah tahun 1996 dan Tiko lahir dua tahun kemudian,” ujarnya.
Menurut pengakuan Sumaryono, saat itu ayah Tiko sudah berumur sekitar 60 tahun dan ingin mencari pasangan, lalu keponakan dari Pak Herman menjodohkannya dengan Bu Eny.
“Saya juga ingin meluruskan pemberitaan soal Pak Herman meninggalkan Bu Eny dan Tiko, itu tidaklah benar,” kata dia.
Ia mengungkap, Pak Herman meninggalkan rumah karena diusir Bu Rny.
Saat itu, bisnis Pak Herman mengalami kebangkrutan, sehingga membuat Ibu Eny tak terima dan mengusir ayah Tiko.
Yang mengejutkan, Sumaryono mengungkapkan latar belakang Bu Eny sebelum menikah dengan Pak Herman.
Dia mengatakan, Bu Eny mempunyai riwayat pernah ke RSJ sebelum menikah dengan Pak Herman.
Sumaryono juga menegaskan kemunculan dirinya bukan ingin numpang terkenal.