WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Meningkatnya kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan membuat warga kota Seribu Sungai ini menjadi resah.
Untuk meredam keresahan warga, Pemerintah Kota Banjarmasin meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit DBD yang mulai meningkat jumlahnya akhir tahun 2022.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Muhammad Ramadhan, kasus DBD menjelang akhir tahun 2022 berpotensi naik. “Desember ini ada 4 kasus dan masih dalam perawatan. Deteksi dari puskesmas,” ujar Ramadhan.
Menurut dia, dengan cuaca saat ini yang kadang hujan kemudian disertai panas membuat kembang biak nyamuk aedes aegypti penyebar virus DBD lebih tinggi.
Seiring mulai merebaknya penyakit DBD, warga Banjarmasin pun mulai resah dan meminta untuk dilakukan fogging atau pengasapan di wilayah tempat tinggal mereka.
Permintaan fogging pun diakui Ramadhan, tidak bisa serta langsung dikabulkan karena bagi Dinkes fogging adalah tindakan terakhir.
“Pertama-tama kita lakukan Bahan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dulu” ungkap Ramadhan saat dihubungi melalui telepon, Rabu (21/12/22).
“Lalu survei melihat situasi sekeliling guna mencari sumber sarang nyamuknya ada dimana,” sambungnya.
Dilanjutkannya, meski memang di wilayah tersebut telah ditemukan kasus DBD, pihaknya perlu melakukan identifikasi dan penelusuran terlebih dulu.
“Karena bisa jadi sarang nyamuknya tidak di wilayah itu. Justru di daerah tetangga,” katanya.
“Fogging itu juga tidak ada penjadwalkan khusus. Itu sifatnya situasional saja,” lanjutnya.
Sementara itu, untuk kasus DBD yang tercatat di bulan Desember ada 4 kasus. Yakni di Kelurahan Pekauman, Kuin Cerucuk, Panganbangan dan Pemurus Luar.
Adapun total kasus DBD sejak Januari hingga Desember mencapai 60 kasus, dengan 2 kasus kematian.
Angka tersebut melonjak tajam, jika dibandingkan dengan kasus DBD tahun sebelumnya, yang hanya terdapat 11 kasus.
“Intinya fogging itu tindakan terakhir. Karena dampaknya terhadap manusia juga tidak baik untuk jangka panjang,” tutup Ramadhan.
Berikut gejala DBD yang perlu diperhatikan:
Demam tinggi dan mendadak
Muka memerah
Tidak ada pilek
Mual/muntah
Napsu makan turun
Nyeri otot dan sendi
Fase Demam Berdarah Dengue
Fase pertama (hari ke 1-3): Demam yang cukup tinggi hingga 40°C disertai nyeri pada otot dan tulang.
Fase kedua (hari ke 4-5): Merupakan fase kritis, pasien akan mengalami turunnya demam hingga 37°C dan merasa dapat melakukan aktivitas kembali (merasa sembuh kembali) pada fase ini jika tidak mendapatkan pengobatan dapat terjadi keadaan fatal, akan terjadi penurunan trombosit secara drastis akibat pemecahan pembuluh darah (pendarahan).
Fase ketiga (hari ke 6-7): Pasien akan merasakan demam kembali, fase ini dinamakan fase pemulihan. Pada fase ini, trombosit akan perlahan naik kembali normal kembali dan nafsu makan mulai meningkat.
Berikut adalah cara mencegah DBD menurut Kemenkes:
Menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara rutin.
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air.
Mendaur ulang/memanfaatkan barang-barang yang dapat menampung air hujan.
Plus mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk:
Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
Menanam tanaman yang berfungsi untuk mengusir nyamuk
Menggunakan kelambu pada kamar
Memasang kawat kasa pada lubang ventilasi
Menggunakan lotion anti nyamuk untuk mencegah gigitan nyamuk
Hindari menggantung pakaian yang telah dipakai
Memasang mosquito trap
Larvasidasi di tempat yang sulit dikuras/ditutup.(DTM/berbagai sumber)
Editor : DTM
Penyakit DBD Mulai Meresahkan, Warga Banjarmasin Minta Fogging, Ini Tips Pencegahannya
Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com