WARTABANJAR.COM, KANDANGAN- Warga Desa Taniran, Kandangan, Hulu Sungai Selatan belum lama ini digegerkan oleh penemuan 10 nisan makam habib yang tidak jelas asal usulnya.
Menurut kabar, penemuan nisan tersebut pada Minggu (13/11/2022) lalu.
Nisan-nisan itu ditemukan di sekitar makam Datu Amandit dekat makam Pangeran Tengah Amandit, Jalan Rel, Desa Taniran.
Letak makamnya secara geografis sekarang masuk wilayah Desa Tawia, Kecamatan Angkinang, Kabupaten HSS, sebab yang jadi pembatas antara Desa Taniran dan Tawia adalah jalan rel kereta api peninggalan penjajah yang membentang dari Kecamatan Telaga Langsat hingga Daha Selatan.
Anehnya lagi model nisan-nisan itu adalah model zaman sekarang, pun dengan huruf-hurufnya yang menggunakan alfabet.
Anehnya lagi, di antara nisan-nisan itu, ada yang bertulisan tahun kelahiran dan wafat sang habib namun tahunnya sudah ratusan tahun silam yaitu 1621, 1713, 1721, 1817, 1607, 1712, 1770, 1875 masehi, dan sebagainya.
Menurut sumber warga setempat, yang mengherankan juga adalah peletak nisan-nisan itu tidak diketahui, juga kapan ditancapkannya di sekitar makam Datu Amandit.
“Tidak ada izin juga ke ketua RT atau RW sini. Warga tiba-tiba geger karena ada nisan-nisan itu di sekitar makam Datu Amandit,” ujar sumber tersebut.
Menurutnya, ada total sekitar 10 nisan makam habib tak jelas ditemukan di situ.
Di nisan dituliskan nama marga para habib itu seperti Al Kaff, Assegaf, Al Athos, Al Haddad dan Al Azmatkan.
Setelah mendapatkan laporan warga, perwakilan warga Desa Taniran, perwakilan Habaib Kandangan, perwakilan zuriyat Gusti Banjar didampingi pembakal, ketua RT dan anggota Polsek Angkinang memeriksa kebenaran keberadaan nisan tersebut lalu mencabutnya.