Lebih lanjut, Fitri menambahkan bahwa KONI memegang peranan penting dalam kemajuan olahraga di Banua. Sehingga, dirinya berharap persoalan ini tidak mempengaruhi kelancaran pelaksanaan Porprov XI HSS.
“Intinya kita ingin agar perhelatan ini sukses dan melahirkan bakat-bakat potensial yang nantinya akan berjuang membawa harum nama Kalimantan Selatan di PON. Jika memang ada kendala, segera komunikasikan. Toh kami selalu terbuka untuk berdiskusi, agar kita semua mendapat solusi terbaik,” tandasnya.
Dirinya berharap Panpel dan KONI HSS, KONI Kabupaten/Kota serta semua pihak di dalamnya termasuk cabor dan insan olahraga agar menjaga situasi kondusif.
“Karena penyelenggaraan semua kompetisi secara fair dan menjadikan ajang Porprov sebagai pembuktian bahwa Kalsel bergerak maju dalam pembinaan olahraga. Selain itu juga harus menjunjung tinggi sportivitas dan telah meninggalkan permainan lama yang merugikan pola pembinaan keolahragaan di Banua,” pungkasnya.
Sebelumnya, Tim pengarah Porprov memutuskan untuk me-nonaktifkan diri. Keputusan tersebut ditengarai sebagai bentuk kekecewaan, lantaran tidak mendapatkan anggaran dari Dispora Kalsel.
Ketua Tim Pengarah Porprov HSS, Gusti Perdana Kusuma berasumsi bahwa kerja keras pihaknya selama ini tidak dihargai. Padahal, menurutnya tim pengarah sudah membantu persiapan Porprov hingga 90 persen.
“Karena itu kami putuskan untuk bekerja cukup sampai disini dan bukan mengundurkan diri,” ungkap Gusti, Rabu (2/11/2022) lalu.(mud)
Editor Restu