Sebagaimana diberitakan insiden Stadion Kanjuruhan terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 saat berlangsung pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan kompetisi Liga Indonesia Baru (LIB).
Insiden itu menewaskan lebih kurang 132 nyawa melayang, lebih 700 orang luka-luka yang sebagian kini masih dirasawat di rumah sakit. Mereka terdiri dari laki-laki perempuan, anak-anak sampai orang tua.
Mereka dari kalangan penonton, pedagang asongan dan polisi. Merupakan insiden sepak bola terbesar di dunia dalam 40 tahun terakhir. Melampaui tragedi Stadion Heysel Brussel yang menewaskan 39 orang dan 600 luka-luka.
Menurut temuan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) dan Komnas HAM penyebab utama jatuh korban adalah karena aparat keamanan menggunakan gas air mata yang membuat penonton panik, saling berdesak berebut keluar stadion. Ketua TGIPF Mahfud MD menegaskan, tragedi itu sangat mengerikan. Jauh lebih ngeri dari yang ditayangkan di media. (aqu/-rls)
Editor Restu