Lebih lanjut Dwikorita menjelaskan, awal musim penghujan sendiri sudah dimulai sejak September 2022. Sedangkan puncak musim penghujan diprediksi terjadi pada Desember 2022 dan Januari 2023. Meski demikian, beberapa daerah sudah mengalami banjir seperti Bali, Aceh dan pesisir selatan Pulau Jawa.Dipaparkan dia, berdasarkan Climate Outlook 2023 yang diterbitkan BMKG, beberapa wilayah yang diprediksikan berpotensi mendapatkan curah hujan tahunan yang cukup tinggi, yaitu lebih dari 2.500 mm/tahun, terjadi di wilayah Sumatera utamanya sekitar pegunungan Bukit Barisan, Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Sumatera Selatan (Sumsel), sebagian Banten, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), sebagian besar Kalimantan, sebagian Sulawesi Barat (Sulbar), sebagian besar Sulawesi Selatan (Sulsel) dan sebagian besar Papua.
Sedangkan, wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan dan kebakaran lahan dan hutan selama periode kemarau yang normal pada 2023 umumnya terjadi di wilayah Riau, Sumatera Selatan (Sumsel), Bangka Belitung (Babel), sebagian Kalimantan khususnya bagian barat, tengah dan selatan, serta sebagian Sulawesi Selatan (Sulsel), Jawa Barat (Jabar) bagian utara, Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan, Jawa Timur (Jatim) bagian timur, Bali Utara, sebagian Nusa Tenggara Barat (NTB), serta Nusa Tenggara Timur (NTT).(aqu/ip)
Editor Restu