WARTABANJAR.COM, BANGKOK – Seorang mantan polisi membunuh 35 orang pada hari Kamis (6/102022) dalam penembakan massal di sebuah pusat penitipan anak di Thailand.
Media setempat melaporkan pria bersenjata itu, kemudian menembak dan bunuh diri.
“Korban termasuk 22 anak-anak serta orang dewasa,” kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Kolonel polisi Jakkapat Vijitraithaya dari provinsi Nong Bua Lam Phu mengatakan pria bersenjata itu, bernama Panya Khamrab, pulang ke rumah dan membunuh istri dan anaknya setelah penembakan massal itu.
Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha pada hari Kamis memerintahkan penyelidikan mendesak setelah seorang mantan perwira polisi membunuh lebih dari 30 orang, kebanyakan dari mereka anak-anak, dalam amukan di sebuah pembibitan.
“Mengenai insiden mengerikan ini… Saya ingin menyampaikan kesedihan dan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga korban tewas dan terluka,” tulis Prayut di halaman Facebook resminya, seraya menambahkan bahwa dia telah mengatakan kepada kepala polisi nasional untuk “mempercepat sebuah investigasi.”
Sebelumnya, polisi mengatakan perburuan sedang berlangsung untuk penembak, dan juru bicara pemerintah mengatakan perdana menteri telah memperingatkan semua lembaga untuk menangkap pelakunya.
Penembakan massal jarang terjadi di Thailand meskipun tingkat kepemilikan senjata tinggi dibandingkan dengan beberapa negara lain di kawasan itu, dan senjata ilegal sering terjadi.
Pada tahun 2020, seorang tentara yang marah atas kesepakatan properti yang memburuk menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai 57 lainnya dalam amukan yang membentang di empat lokasi. (edj)