WARTABANJAR.COM, BATULICIN – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalsel bersama BPS Kabupaten Tanah Bumbu memaparkan antisipasi tindak kejahatan peretasan dan kebocoran data. Serta langkah-langkah yang harus diambil dalam mengamankan sistem data.
Menjadi tantangan bagi BPS untuk bisa menjaga data dengan baik, mulai BPS di tingkat pusat, provinsi dan juga tingkat kabupaten.
Kepala BPS Provinsi Kalsel, Yos Rusdiansyah memberikan pemaparan bahwa, penting dan perlunya data diambil dari masyarakat (upgrade data rutin) bagi BPS, dilakukan dalam upaya kebutuhan data Negara RI yang dikembalikan kepada kepentingan masyarakat.
Disisi lain, publik baru-baru ini dihebohkan oleh isu yang beredar di sosial media tentang pembobolan dan peretasan data, ada keresahan masyarakat pada spekulasi atau dugaan tentang adanya peretasan maupun penjualan data oleh oknum tertentu, yang juga bisa diduga dilakukan oleh oknum dark tracer maupun hacker black hat (seorang peretas yang menggunakan kemampuannya untuk perbuatan kriminal) tertentu.
“Sebuah isu nasional sekarang ini, bahwa data bisa dimasuki oleh pihak luar dan kami juga mengikuti perkembangan, tentunya ini menjadi tantangan bagi BPS untuk bisa menjaga data dengan baik, pada BPS di tingkat pusat juga telah menjadi perhatian khusus dalam mengambil langkah strategis sesuai kebijakan,” ujar Yos, Jumat (23/9) di Batulicin.
Dia menjelaskan, BPS Pusat telah mengambil langkah-langkah pengamanan data bersama dengan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), sehingga keamanan dan kerahasiaan data dapat terjaga dan kepercayaan masyarakat juga dapat terkawal.