WARTABANJAR.COM, BALANGAN – Pemerintah resmi menaikan harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Pertamax, gelombang aksi penolakan pun muncul di berbagai daerah termasuk Banjarmasin. Tak terkecuali Acil Ida, penjaga warung minuman dan makanan di Desa Banua Anyar RT 5 Kecamatan Batu Mandi Kabupaten Balangan Kalsel yang sempat viral beberapa waktu lalu ikut berkomentar.
Ditemui di warungnya tempat berjualan, mengenakan pakaian dengan lengan terbuka dan belahan bawahan setinggi lutut, Acil Ida keberatan dengan kenaikan harga BBM subsidi tersebut.
Menurut perempuan yang berjualan mulai pukul 10.00 wita hingga pukul 17.30 wita itu, tak menutup kemungkinam akibat kenaikan harga BBM pengunjung di warungnya tambah sepi.
Padahal menurutnya, selama pandemi Covid-19 warungnya sudah sepi.
“Tambah sepi warung karena BBM naik, seandainya jujuran juga ikut naik,” ucap perempuan bernama lengkap Farida Wati ini saat ditemui wartabanjar.com, Senin (5/9) kemarin.
Tak sulit menemukan warung perempuan berkulit putih ini. Warga yang berada di daerah Balangan, beberapa kilometer dari warung Acil Ida sudah bisa menunjukan jalan menuju warungnya.
Acil Ida ternyata pernah mau mencalonkan diri jadi Kepala Desa
Tak banyak pula yang mengetahui, ternyata Acil Ida pernah berniat mencalonkan diri menjadi Kepala Desa Baruh Luar Paringin pada 2012 lalu.
Namun niatnya tersebut gagal terlaksana dikarenakan harus mengurus proses cerai dengan suaminya kala itu. Hingga kini, Acil Ida masih berstatus single parent.
Acil Ida juga ternyata pernah aktif sebagai tenaga PNPM Mandiri, mengurus pembangunan jalan desa di dua lokasi. (has)