MUI Payakumbuh menilai konten tersebut tidak sesuai dengan agama dan budaya atau adat Minangkabau.
“Jangan latah mengikuti apa yang sedang tren/viral karena ibu adalah pejabat publik yang akan menjadi contoh/tauladan bagi masyarakat,” tulis komentar MUI Payakumbuh.
“Setahu kami, pakaian para bundo kanduang melekat dengan identitas kehormatan dan harga diri yang tinggi. Jadi, sama sekali tempatnya bukan di jalanan,” tulis MUI Payakumbuh.(aqu)
Baca Juga
Satu Tersangka Perkelahian Gubenur Soebardjo Ditangkap
Editor Restu