Ramos menghancurkan praktik monopoli pada sektor transportasi dan komunikasi.
Melalui kewenangan khusus yang diberikan Kongres, dia memulihkan sektor kelistrikan yang bermasalah sehingga pemadaman listrik selama 12 jam, yang melemahkan negara itu, tidak lagi terjadi.
Selama Ramos menjabat sebagai presiden, ekonomi Filipina melonjak dan tingkat kemiskinan turun menjadi 31 persen –dari 39 persen– berkat Agenda Reformasi Sosial yang diusungnya.
Pada 1996, Ramos menandatangani perjanjian perdamaian dengan kelompok separatis Islamis Front Pembebasan Nasional Moro.
Dia juga berhasil mengerucutkan jumlah gerilyawan Maoist menjadi lebih dari 5.400 orang, dari angka tertinggi 25.000 orang pada 1986. (berbagai sumber)
Editor: Erna Djedi