Kiswah Kakbah juga dibuat dengan bahan terbaik sehingga dibutuhkan biaya yang fantastis.
“Di sini adalah produksi dengan bahan yang paling mahal di dunia. Setiap tahun biayanya sekitar 25 juta Riyal Saudi (setara Rp 99,6 miliar),” terangnya.
Adapun bahan yang digunakan untuk membuat kiswah Kakbah ini adalah 760 kg sutra Italia, 120 kg emas dan 100 kg perak dari Jerman.
Ukuran Kiswah Ka’bah yang diproduksi di Mekkah
Dirjen Kehumasan dan Media Majma’ Malik Abdul Aziz Ahmad Suheiry menjelaskan bahwa Kiswah Kakbah pernah dibuat di Mesir dan India, sebelum akhirnya diproduksi di Mekkah Al-Mukarramah.
Dirjen PHU mendapat kesempatan untuk menyulam benang emas bagian lingkaran yang membingkai tulisan ‘Allahu Akbar’ pada Kiswah yang akan dipasang pada 1 Muharram 1444 H.
Bagian yang disulam Hilman adalah tulisan Arab yang nantinya akan terpasang di dekat Hajar Aswad.
Sebelum menyulam, Dirjen PHU dan rombongan mendapat penjelasan dari salah satu penulis kaligrafi Majma’ Malik Abdul Aziz, Syekh Mukhtar Alam terkait bagian Kiswah yang menjadi penutup Kakbah.
Menurutnya, kiswah penutup Kakbah berukuran 6,3 m x 3,3 m.
Di dalamnya tertera tulisan beberapa ayat Alquran dan Asmaul Husna, dalam bentuk yang berbeda-beda, ada yang kotak, panjang, dan lainnya.
“Di bagian atas, ada tulisan Allahu Rabbi, Hasbiyallah, dan Allahu Rabbi,” sambungnya.
Pada bagian lain, tertera tulisan ayat Qad naraa taqalluba wajhika fis-samaa‘.
Sementara pada bagian pinggir, ada tulisan surat Al Fatihah.
“Kiswah pintu Kakbah yang tersimpan di Majma’ Malik Abdul Aziz dibuat di Mekkah, hadiah dari raja atau Malik Fahd bin Abdul Aziz pada tahun 1411 H,” paparnya.