WARTABANJAR.COM – Jumat merupakan hari yang agung penuh dengan keutamaan. Satu di antaranya hari mustajab untuk berdoa.
Waktu mustajab tersebut dirahasiakan oleh Allah SWT sebagaimana Allah merahasiakan Lailatul Qadar.
Ada beberapa pendapat mengenai waktu mustajab tersebut. Di antaranya adalah pendapat yang menyatakan waktu ijabah adalah setelah Ashar di hari Jumat
Pendapat tersebut berdasar pada hadits sebagai berikut:
يوم الجمعة اثنتا عشرة ساعة منها ساعة لا يوجد عبد مسلم يسأل الله شيئا إلا أتاه إياه فالتمسوها آخر ساعة بعد العصر
“Dua belas jam pada hari Jumat di antaranya terdapat waktu yang seorang hamba Muslim tidaklah meminta sesuatu kepada Allah di waktu tersebut, kecuali Allah mengabulkan permintaannya. Maka carilah waktu tersebut di akhir waktu setelah Ashar.” (HR. Abu Daud, al-Nasa’i, al-Hakim dan al-Baihaqi). Hadits tersebut disahihkan oleh Imam al-Hakim, beliau sebagaimana dikutip al-‘Iraqi menegaskan
قال الحاكم صحيح على شرط مسلم
“Dan al-Hakim berkata, hadits ini sahih sesuai standar kesahihannya Imam Muslim.” (Syekh Zainuddin Abdurrahim bin al-Husain al-‘Iraqi, juz 3, hal. 190). Sementara menurut keterangan hadits riwayat Imam Muslim, waktu ijabah adalah waktu di antara duduknya khatib di atas mimbar hingga Imam shalat Jumat menyelesaikan shalat Jumat.
Riwayat Imam Muslim inilah yang kemudian dipilih oleh mayoritas ulama Syafi’iyyah dalam menentukan waktu ijabah. Al-Imam An-Nawawi mengatakan :
ساعة الإجابة هي ما بين أن يجلس الإمام على المنبر أول صعوده إلى أن يقضي الإمام الصلاة ثبت هذا في صحيح مسلم من كلام رسول الله صلى الله عليه و سلم من رواية أبي موسى الأشعري وقيل فيها اقوال كثيرة مشهورة غير هذا اشهرها أنها بعد العصر والصواب الأول