Sri Lanka Memulai Proses Pemilihan Presiden Pasca Rajapaksa Kabur ke Luar Negeri

    WARTABANJAR.COM, KOLOMBO – Anggota parlemen Sri Lanka bersidang pada hari Sabtu untuk memulai proses pemilihan pemimpin baru, setelah presiden Gotabaya Rajapaksa melarikan diri ke luar negeri dan mengundurkan diri menyusul protes massal atas keruntuhan ekonomi negara itu.

    Rajapaksa mengajukan pengunduran dirinya pada hari Jumat ketika dia berangkat ke Singapura, setelah dia melarikan diri ke Maladewa awal pekan ini untuk menghindari pemberontakan rakyat atas peran yang dimainkan keluarganya dalam krisis ekonomi terburuk Sri Lanka sejak kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1948.

    Selama berbulan-bulan, negara kepulauan berpenduduk 22 juta orang itu menderita karena kekurangan barang-barang penting dan antrean bahan bakar selama berhari-hari, sementara cadangan devisa menyusut mendekati nol dan inflasi utama mencapai 54,6 persen bulan lalu.

    Protes atas krisis yang dimulai di Kolombo pada Maret dan melanda seluruh negara memuncak pekan lalu, ketika ribuan demonstran menyerbu gedung-gedung pemerintah untuk menuntut kepemimpinan negara itu mengundurkan diri. Mereka terus menempati fasilitas tersebut hingga Kamis sore.

    Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dilantik sebagai presiden sementara pada hari Jumat, dan akan menjabat dalam peran itu sampai parlemen Sri Lanka memilih pengganti Rajapaksa, yang masa jabatannya berakhir pada 2024.

    Sekretaris Jenderal Parlemen, Dhammika Dasanayake, mengumumkan bahwa pencalonan untuk pemilihan presiden baru akan didengar pada 19 Juli.

    “Jika ada lebih dari satu anggota yang diusulkan dan diperbantukan, parlemen harus menetapkan tanggal dan waktu untuk mengadakan pemilihan,” kata Dasanayake dalam sesi singkat, Sabtu.

    Baca Juga :   Peringatan Dini Hujan di Wilayah Tanah Laut dan Batola

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI