WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Insiden baku tembak antara Brigadir Yosua (J) dengan Bharada E di kediaman dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, terus menjadi perbincangan dan menimbulkan tanda tanya.
Tanda tanya kembali muncul terkait evakuasi jasad Brigadir diangkut menggunakan mobil apa.
Pasalnya, Ketua RT setempat mengatakan, tidak ada ambulans usai penembakan Yosua.
Insiden polisi tembak polisi yang melibatkan Bharada E dan Brigadir Yosua, masih menyimpan banyak misteri.
Baca juga:
Seorang Pendaki Diduga Hilang di Gunung Hauk Balangan
Ketua RT, Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto mengungkapkan, usai kejadian tersebut tak ada yang melihat adanya ambulans.
Karena itu pula tidak tahu persis bagaimana proses jenazah Yosua dibawa.
Seno juga berkata, tak ada rekaman CCTV yang terpasang di beberapa titik di kompleks tersebut.
Sebab sehari setelah kejadian itu, decoder CCTV diganti oleh polisi.
Sementara itu, Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, Rabu (13/7) dikunjungi Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran.
Pertemuan itu berlangsung pada Rabu (13/7), di salah satu ruangan kantor Ferdy Sambo pukul 10.00 WIB.
Sedari awal pertemuan, Sambo dan Fadil langsung berpelukan erat.
Sambo bahkan menangis di pundak Fadil.
Fadil membalas dengan mengelus pundak dan juga mencium kening Sambo. (edj/berbagai sumber)
Editor: Erna Djedi