Facebook dan Instagram juga mem-boot mantan panglima itu.
Selama masa jabatannya di Gedung Putih, pemimpin Partai Republik itu diketahui melakukan kebijakan luar negeri di aplikasi tersebut, sering kali melontarkan tawaran atau ancaman kepada para pemimpin dunia lainnya.
Konservatif dan pendukung Trump di Twitter berharap Musk, yang disebut-sebut ‘kebebasan berbicara’ dalam pengumuman pengambilalihannya, akan membalikkan larangan Trump.
“Kebebasan berbicara adalah landasan dari demokrasi yang berfungsi, dan Twitter adalah alun-alun kota digital di mana hal-hal penting bagi masa depan umat manusia diperdebatkan,” bunyi pernyataan miliarder itu.
Laporan Fox mencatat bahwa Musk dan Trump memiliki ‘hubungan baik’ tetapi mantan presiden menolak untuk mengatakan apakah mereka telah berbicara.
‘Intinya,’ kata Trump, adalah bahwa dia akan menjauh dari Twitter.
Dia juga membantah bahwa Twitter adalah kompetisi untuknya, dan mengatakan kepemilikan Musk adalah hal yang ‘baik’. (edj)
Editor: Erna Djedi