WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Para astronom melihat gelombang kejut yang sangat besar, 60 kali lebih besar dari Bima Sakti.
Melansir Bisnis.com, menurut astronom, gelombang kejut atau ledakan itu diprediksi terjadi lebih dari 1 miliar tahun yang lalu yang masih terlihat hari ini dan 60 kali lebih besar dari seluruh Bima Sakti.
Gelombang kejut itu diciptakan oleh penggabungan dua kluster galaksi untuk menciptakan superkluster yang dikenal sebagai Abell 3667.
Ini adalah salah satu peristiwa paling energik di alam semesta sejak Big Bang, menurut perhitungan Profesor Francesco de Gasperin dan rekan-rekannya dari Universitas Hamburg dan INAF.
Ketika itu terjadi, dia menembakkan gelombang elektron, mirip dengan akselerator partikel.
Bertahun-tahun kemudian, partikel-partikel itu masih bergerak dengan kecepatan Mach 2.5 (1500 km / s), dan ketika mereka melewati medan magnet, mereka memancarkan gelombang radio.
Gelombang radio itulah yang diamati oleh Dr. de Gasperin dan rekan-rekannya menggunakan susunan teleskop baru di Afrika Selatan yang dikenal sebagai MeerKAT.
Sinyal radio saja tidak cukup untuk mengkarakterisasi gelombang kejut itu sendiri, meskipun observatorium sinar-X XMM-Newton juga menghabiskan beberapa waktu untuk fokus pada Abell 3667.
Hasil dari semua pengamatan itu adalah pemahaman yang lebih baik tentang fisika penggabungan gugusan galaksi ini, yang “jauh lebih kompleks daripada yang kita duga sebelumnya,” kata Dr. de Gasperin.
Gelombang kejut itu sendiri terlihat seperti “filamen yang melacak lokasi garis medan magnet raksasa.