Menurutnya, anggotanya saat itu diminta warga membantu menenangkan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang mengamuk sambil membawa senjata tajam.
“Tidak benar video itu, anggota kami membantu warga menenangkan ODGJ yang meresahkan karena membawa senjata tajam,” ujar Dedi saat dihubungi Liputan6.com, Minggu, (6/2/2022).
Dedy menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Jumat, (4/2/2022), warga menghubungi Bhabinkamtibmas dan Babinsa Kelurahan Duren Mekar, untuk mengamankan Mulyadi yang sedang mengamuk.
Diketahui Mulyadi mengalami Depresi sejak mendapatkan pemutusan hubungan kerja dari perusahaan tempatnya bekerja.
“Jadi karena depresi setelah diberhentikan kerja pada saat pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu,” jelas Dedi.
Dedy mengungkapkan, pada saat akan dibantu untuk menenangkan, Mulyadi sedang membawa senjata tajam dan mengancam warga tanpa alasan yang jelas.
Bahkan istri dan ketua RW di lokasi tempat tinggalnya menjadi korban.
“Istrinya sering dipukuli dan Ketua RW di pukul hingga giginya rontok,” ungkap Dedy.
Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, Babinsa bersama Bhabinkamtibmas, petugas Puskesmas, dan Dinas Sosial Kota Depok berusaha mengamankan Mulyadi.
Mengetahui Mulyadi akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa, Mulyadi mengamuk sambil membawa senjata tajam.
“Bahayanya itu saat mengamuk membawa sajam, sehingga dilakukan pengamanan dengan cara seperti yang di video beredar,” ucap Dedy. (berbagai sumber)
Editor: Erna Djedi