WARTABANJAR.COM – Pernyataan mantan Caleg PKS Edy Mulyadi yang menghina Kalimantan saat membahas pemindahan ibukota baru disorot Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
Dijelaskan Ridwan Kamil, pemindahan ibukota bukanlah ide dari Presiden RI, Jokowi saja. Hal ini juga jadi pemikiran Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno.
Sebab DKI Jakarta memang tidak didesain untuk ibukota. Kalimantan terpilih dikarenakan wilayahnya jauh dari potensi bencana.
Ridwan Kamil juga menuliskan pernyataannya untuk Edy Mulyadi. Seperti apa yang dicontohkan Rasulullah SAW.
“Berkatalah yang baik atau diam.”
Berikut pernyataan Ridwan Kamil terkait ibukota baru dan Edy Mulyadi:
“DARI SEPI MENJADI MAJU,
Itulah sejarah semua peradaban kota-kota besar dunia. Dari Shenzen yang dulunya padang rumput sampai Dubai yang dulunya padang pasir, semua ceritanya sama.
JADI jika seorang Edy Mulyadi tidak setuju pemindahan lbukota Negara ke Kalimantan dengan memilih diksi lisan yang akhirnya ditafsir menghinakan Kalimantan, tentulah
sangat disesalkan.
DAN negeri ini menjadi bising kembali karenanya. Belum selesai satu masalah kemarin, datang lagi pernyataan yang
merusak kain tenun kebhinekaan. Dan tidak bisa dihindari akan jadi perkara hukum.
PEMINDAHAN IBUKOTA adalah wacana lama sejak jaman Bung Karno. Karena Jakarta memang tidak pernah didesain sebagai lbukota.
Beliau memilih Kalimantan karena jauh dari potensi bencana, posisi di tengah nusantara dan menguatkan semangat pemerataan. Hal yang sama yang menjadi alasan mengapa Presiden @jokowi memutuskan di Kalimantan.