Tidur membantu mengisi kembali “simpanan bahan kimia ini,” kata Dr. Zablow menjelaskan.
Ketika seseorang mengalami kualitas tidur yang buruk atau tidak cukup tidur, akan ada lebih sedikit molekul neurotransmiter yang dibuat.
Ini berarti banyak fungsi tubuh, termasuk sistem kekebalan tubuh Anda, tidak akan bekerja secara optimal.
“Salah satu manifestasinya adalah sistem imun dan sistem endokrin penghasil hormon tidak akan bisa ‘berbicara’ satu sama lain, sehingga kesehatan menurun,” kata dr. kata Zablow.
“Kami menyebutnya ‘merasa lelah’ dan tahu bahwa ketika tidur yang sehat terganggu dari waktu ke waktu, kita lebih berisiko terkena infeksi virus dan kelainan autoimun,” lanjutnya.
Kurang tidur pada akhirnya melemahkan pertahanan kekebalan tubuh kita.
Saat kita tidur, tubuh kita memproduksi lebih banyak sel darah putih dan sitokin, yang bertindak sebagai pembawa pesan dari sistem kekebalan dan membantu melawan infeksi dan penyakit.
“Kurang tidur, oleh karena itu, menyebabkan penurunan kedua pelawan infeksi ini, akibatnya kesehatan jadi berisiko,” kata Dr. kata Zablow.
Itu sebabnya banyak dokter menyarankan untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik sebelum vaksinasi, misalnya, yang memungkinkan tubuh memproduksi lebih banyak antibodi.
Jika Anda terkena flu biasa atau flu, penelitian telah menemukan bahwa kualitas tidur yang buruk dan/atau durasi tidur yang lebih pendek dalam beberapa minggu menjelang paparan tersebut dapat membuat Anda lebih mungkin untuk tertular.
“Kurang tidur membuat seseorang lebih rentan terhadap flu biasa,” tegas Victoria Glass, MD, dokter dan peneliti medis di Farr Institute.