- merasa bingung atau frustasi, terutama saat malam hari;
- perubahan suasana hati yang dramatis, seperti ledakan kemarahan, kecemasan, dan depresi;
- merasa bingung dan mudah tersesat;
- memiliki masalah fisik, seperti cara berjalan yang aneh atau koordinasi tubuh yang buruk;
- sulit berkomunikasi;
- kemungkinan melupakan orang yang mereka cintai, cara berpakaian, makan, dan menggunakan toilet.
Hal itu tentu mempengaruhi kemampuan seseorang untuk beraktivitas sehari-hari. Alzheimer melibatkan bagian otak yang mengontrol memori, pikiran dan bahasa, membuat jaringan otak itu rusak seiring waktu.
Penyakit ini biasanya terjadi pada orang berusia 65 tahun ke atas.
Satu dari delapan orang berusia di atas 65 tahun memiliki alzheimer.
Selain itu, penyakit ini lebih mungkin dimiliki wanita daripada pria.
Pada 2020, sebanyak 5,8 juta orang Amerika terkena Alzheimer.
Jumlah ini diproyeksikan menjadi 14 juta orang pada 2060.
Sementara itu, persentase orang dengan alzheimer berdasarkan ras dan etnis di AS adalah 14 persen Afrika-Amerika, 12 persen hispanik, dan 10 persen kulit putih non-hispanik.
Seseorang dengan penyakit ini bisa bertahan hidup hanya beberapa tahun atau dekade.
Seringnya, penderita alzheimer hidup selama sekitar sembilan tahun. (brs/berbagai sumber)
Editor: Yayu Fathilal