WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengungkapkan Menteri Haji Arab Saudi telah berjanji Indonesia akan menjadi negara pertama yang akan mendapatkan informasi tentang kebijakan apakah haji akan dilaksanakan pada 2022 atau tidak karena pandemi Covid-19.
Hal ini diungkapkannya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Senin (17/1/2021).
“Pada waktu itu Pak Ketua (Komisi VIII DPR RI) jadi saksi, Menteri Haji Saudi mengatakan Indonesia akan menjadi pihak pertama yang akan mendapatkan kabar apakah haji ini dibuka untuk jamaah Indonesia atau tidak. Saya kira ini cukup untuk dijadikan pegangan kita semua,” ungkapnya.
Menag menegaskan bahwa kepastian haji sangat tergantung kepada kebijakan pemerintah Arab Saudi sebagai tuan rumah.
Oleh karenanya, pemerintah Indonesia dalam hal ini terus melakukan pendekatan-pendekatan kepada pemerintah Arab Saudi baik secara resmi maupun personal.
Terkait persiapan, Menag mengungkapkan bahwa pemerintah sudah mempersiapkan berbagai hal dengan melibatkan elemen terkait.
Di antaranya adalah terkait pandemi Covid-19 ini, pihaknya melakukan integrasi Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) dengan aplikasi Peduli Lindungi serta aplikasi yang diwajibkan untuk dapat masuk Masjidil Haram.
Ini dilakukan untuk mempermudah identifikasi status vaksinasi jamaah haji. Untuk masuk Masjidil Haram terang Menag, ada dua aplikasi yang diwajibkan oleh jamaah yakni Tawakkalna dan Ethamarna.
“Ethamarna itu aplikasi khusus untuk warga Arab Saudi, lokal. Jadi kalau kita warga (Indonesia) dari luar Saudi menggunakan Tawakkalna,” ungkapnya.