Di Kalimantan Timur, kelak akan ada pencanangan kantor PBNU di ibu kota negara (IKN) baru.
Kemudian terdapat persiapan pembangunan pesantren, universitas, dan rumah sakit milik PBNU di IKN itu.
“Jadi kita akan mengiringi pembangunan ibukota baru itu dengan sejumlah kegiatan dan kita awali di kepengurusan pertama Gus Yahya. Kita akan kerja sama dengan pemerintah dan memohon dukungan lahan, baik itu dari kementerian perhutanan, provinsi maupun kabupaten di Kabupaten Penajam Paser Utara,” terangnya.
Sementara di NTT akan ada kegiatan yang berkaitan dengan kemaritiman dan kelautan. Lalu di Sumatera Selatan, terdapat agenda tentang perubahan iklim yang terkait dengan menjaga bumi.
“Nanti ada replanting, penanaman, dan macam-macam kegiatannya. Kita sudah bagi masing-masing penanggung jawab. Jadi tema kita itu memang berkaitan langsung dengan isu aktual kita hari ini,” ujarnya.
Setiap tempat yang dijadikan sebagai pusat kegiatan itu, lanjut Gus Ipul, akan ada sesuatu yang ditinggalkan.
Artinya, kegiatan pelantikan PBNU yang dirangkai dengan peringatan Harlah NU itu tidak hanya sebatas upacara seremonial.
“Tetapi Gus Yahya ingin mengajak wilayah dan cabang (agar) setelah (pelantikan) itu bekerja, sesuai dengan potensi masing-masing. Maka kepanitiaan tingkat pusat ini jumlah personelnya tidak sampai 20 orang untuk empat tempat itu. Selebihnya panitia lokal yang diperkuat. SDM wilayah dan cabang setempat,” katanya.
Gus Ipul memastikan bahwa pelantikan PBNU itu akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo di Kalimantan Timur.