“Kita harapkan ini akan terus membesar dan memberi dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi negara kita,” kata Presiden.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, dalam sambutannya menjelaskan mengenai kondisi sektor jasa keuangan di 2021 yang stabil dengan kinerja yang semakin membaik didorong aktifitas perekonomian yang semakin meningkat.
“Sektor finansial kami laporkan stabil. Permodalan perbankan sangat kuat dengan likuiditas yang tersedia. Sementara pertumbuhan kredit sampai November mencapai 4,8 persen (yoy), sedangkan rasio permodalan asuransi jiwa dan asuransi umum (RBC) sangat terjaga karena mencapai 329 persen,” kata Wimboh.
Di pasar modal, menurut Wimboh pertumbuhan di 2021 mencapai angka yang di luar perkiraan seperti indeks harga saham gabungan yang tumbuh 10,08 persen, jumlah investor yang melonjak sangat tinggi serta penghimpunan dana yang mencapai rekor tertinggi selama ini.
Per 30 Desember 2021, IHSG berada di level 6.581,48 atau meningkat 10,08 persen secara year to date (Ytd). Sementara itu, kapitalisasi pasar saham mencapai Rp8.256 triliun atau naik 18,45 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2020 yakni Rp6.970 triliun.
Aktivitas perdagangan juga mencatatkan rekor-rekor baru, diantaranya frekuensi transaksi harian tertinggi terjadi pada tanggal 9 Agustus 2021 yang mencapai 2,14 juta kali transaksi, volume transaksi harian tertinggi yang mencapai 50,98 miliar saham di 9 November 2021, dan kapitalisasi pasar tertinggi yang mencapai Rp8.354 triliun di 13 Desember 2021.