Pendiri Partai Demokrat Max Sopacua Meninggal di Usia 75 Tahun, dari Penyiar TVRI Hingga Terjun ke Politik

    Selang beberapa bulan kemudian tepatnya pada Februari 2021, Max mengundurkan diri dari Partai Emas,beberapa media massa menyebut hal ini ia lakukan agar dapat menyelenggarakan KLB yang bertujuan untuk melengserkan AHY sebagai ketum.

    Akan tetapi, ia membantah hal tersebut, ia berasalan pengunduran dirinya dikarenakan ia sudah tidak sejalan dengan Partai Emas.

    Sebelumnya pada 1 Februari 2021, AHY menyatakan bahwa partainya akan dikudeta, upaya pengambilalihan tersebut akan dilakukan oleh kader fungsional, mantan kader dan non-kader partai yang merupakan seorang pejabat tinggi di pemerintahan.

    Max disebut-sebut oleh Syarief Hasan menjadi salah satu pelaku dari upaya kudeta, tetapi Max membantah dan merasa kesal atas tuduhan Syarief tersebut.

    Pada 1 Maret 2021, Max mengungkapkan bahwa KLB Partai Demokrat akan digelar dalam waktu dekat, dan berharap KLB tersebut akan mengembalikan partai ke khittahnya sebagai partai terbuka dan bukan hanya untuk satu golongan atau keluarga saja.

    Akhirnya KLB digelar pada 5 Maret 2021 di Deli Serdang, Sumatra Utara. Disela-sela KLB, Max menyebut bahwa Moeldoko sebagai calon kuat ketua umum yang baru.[32] KLB pun berakhir dengan terpilihnya Moeldoko sebagai ketua umum.

    Kehidupan pribadi
    Max menikah dengan Tutie Irawati, mereka dikaruniai tiga orang anak. Salah satu putranya, Ferro Sopacua juga merupakan seorang politikus yang pernah menjadi anggota DPRD Kota Bogor pada tahun 2009 hingga 2014.

    Istri Max, Tutie, telah meninggal dunia pada tahun 2013. (*)

    Editor: Erna Djedi

    Baca Juga :   Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Apresiasi Indonesia Juara Umum MTQ Internasional

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI