Kiprahnya di DPR hanya dua periode saja, sebab pada pemilu legislatif 2014 dan 2019 Max gagal meraih kursi DPR.
Kiprah kepartaian
Pada kepengurusan Partai Demokrat periode 2010ā2015, Max menjadi Wakil Ketua Umum II sekaligus anggota Majelis Tinggi Partai, sementara pada kepengurusan 2015ā2020 ia menjabat sebagai anggota Dewan Pembina dan kembali menjadi anggota Majelis Tinggi Partai.
Pada Juni 2019, Max bersama sejumlah tokoh senior Partai Demokrat membentuk Gerakan Moral Penyelamat Partai Demokrat (GMPPD), mereka menyerukan agar diadakannya Kongres Luar Biasa (KLB) selambat-lambatnya pada 9 September 2019, dan menyebut Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berpeluang menjadi ketua umum.
Seruan tersebut dilakukan karena mereka menilai perolehan suara partai pada pemilu legislatif 2019 menurun dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya.
Pada Desember 2020, Max menyatakan diri keluar dari Partai Demokrat dan bergabung ke Partai Era Masyarakat Sejahtera (Partai Emas) yang didirikan oleh Hasnaeni.
Ia keluar dari Partai Demokrat karena merasa disingkirkan oleh partai itu, ia menyatakan “yang saya sayangkan, saya disingkirkan dari Partai Demokrat seperti meninggalkan atau menurunkan penumpang angkot di pinggir jalan.”
Akan tetapi, menanggapi langkah Max yang keluar dari partai, Didik Mukrianto selaku Ketua DPP Partai Demokrat menyatakan bahwa “tidak ada yang ditinggalkan. Justru kepengurusan saat ini adalah tim kuat yang merepresentasikan kolaborasi utuh lintas generasi”, Didik juga menambahkan bahwa dirinya “tidak melihat dan merasakan adanya kebijakan dengan basis subyektif dari Demokrat yang kemudian memarginalkan para pejuang dan kadernya.”