“Saya bingung ada kerumunan dibawah bando, ketika saya coba cari tahu ternyata ada pembongkaran bando malam ini,” ujar Eva
“Padahal saya tidak ada menerima surat pembongkarannya, ketika saya tanya tentang surat pembongkarannya kepada salah seorang disana, saya malah dimaki-maki,” lanjut Eva.
Saat ditanyakan terkait masalah Surat Peringatan (SP), Eva mengakui kalau dirinya memang ada menerima SP dari pihak Satpol PP dan itu pun sudah kita balas suratnya.
“Hanya saja status masalah ini masih tidak jelas, dalam artian masalah ini masih dirapatkan di DPRD, seperti itu yang saya dengar terakhir itu,” ucap Eva.
Sementara itu mendengar ada kericuhan tersebut Ketua Asosiasi Penguasaha Periklanan Seluruh Indonesia (APPSI) Kalimantan Selatan Winardi Setiono langsung datang ke tempat penertiban bando tersebut.
“Ini kan masih berproses. Jadi tolong lah hargai prosesnya. jangan lagsung bongkar seperti ini,” ujar Winardi Setiono.
Tidak hanya meminta eksekusi bando ditunda. Win, juga mengancam akan melaporkan peristiwa yang terjadi saat pembongkaran bando berlangsung.
“Tadi anak saya dipukul. Entah oleh siapa itu saya tidak tahu. Akan saya proses nanti,” tegasnya. (Qyu)
editor Restu