Harga Pertalite Naik di November ini? Komisi VII DPR RI Tolak Sebut Bukan Waktu yang Tepat

    WARTABANJAR.COMPT Pertamina mengungkapkan BBM jenis Pertalite kini dijual di bawah harga keekonomian yang sebenarnya mencapai Rp 11.000 per liter.

    Hal ini disebabkan karena melambungnya harga minyak dunia yang sudah di atas US$ 70 per barel atau Rp 994.542 (Kurs 1 US$ = Rp 14.207 per 29 Oktober 2021).

    Namun Pertamina masih membanderol Pertalite dengan harga tetap semisal Rp 7.650 per liter di Pulau Jawa, Pulau Bali hingga Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Timur.

    Fakta yang diungkapkan oleh PT Pertamina menggiring isu kenaikan harga Pertalite.

    Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menolak penyesuaian harga jual BBM jenis Pertalite dengan alasan mempertimbangkan berbagai faktor termasuk kondisi ekonomi warga.

    “Fraksi PKS pasti menolak rencana kenaikan itu. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk menaikkan harga jual BBM jenis Pertalite. Karena saat ini pandemi belum usai dan daya beli masyarakat masih lemah,” kata Mulyanto.

    Pada Jumat (29/10/2021), Mulyanto menilai selama ini pemerintah terlalu berpihak pada PT Pertamina dalam hal kenaikan harga jual BBM.

    Lebih jauh, ia menjelaskan, dulu ketika harga BBM anjlok di awal pandemi COVID-19, pemerintah menyetujui Pertamina tidak menurunkan harga jual BBM agar kerugian Pertamina tidak terlalu dalam.

    Saat itu, imbuh Mulyanto, harga BBM yang harusnya turun malah dijual dengan harga biasa tanpa penyesuaian, padahal di negara-negara ASEAN harga jual BBM diturunkan.

    “Sekarang ketika harga BBM mulai merambat naik, pemerintah justru mewacanakan kenaikan BBM dengan menggunakan logika yang serupa. Tentu, tidak adil bagi masyarakat,” kata dia, dikutip dari Antara.

    Baca Juga :   Jokowi Tekankan Paslon Dukungannya Kerja Lebih Keras Jika Ingin Menang Pilkada

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI