Pada tahun 1985 ia kembali ke India untuk menyelesaikan pelajarannya pada tingkat sarjana (MA) dalam bidang DakĀwah dan Sastra Arab yang diselesaikanĀnya tahun 1987.[butuh rujukan]
Pada tahun 1988, Ustadz Ahmad Fahmi sempat berguru di Makkah keĀpada Syaikh Muhammad Yasin Al-FaĀdani (wafat 1410 H/1990 M) dan memĀperoleh Ijazah āammah dalam ilmu hadits dari gurunya itu.
Abuya juga sempat berguru dengan Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani (wafat 1425 H/2004 M), hingga dianugerahi oleh guru yang saĀngat mencintai dan dicintainya ini gelar āAl-Malikiā pada tahun 2002 atas pemaĀhamĀannya yang mendalam dalam persoalan-persoalan agama.
Ustadz Ahmad Fahmi Zamzam telah berĀkhidmat lebih dari 20 tahun di Maāhad Tarbiyah Islamiyah, Derang, Kedah, daĀlam usaha mendidik tunas-tunas muda dan memimpin mereka ke jalan Allah.
Pada tahun 2001, ia mendirikan PonĀdok Pesantren Yayasan Islam Nurul HiĀdayah (YASIN) di Muara Teweh, Kalimantan Tengah.
Seterusnya pada tahun 2003, ia mendirikan Pondok Pesantren YASIN yang kedua di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Dan yang ketiga, pada tahun 2009, ia membangun lagi pondok pesantren di Balikpapan, Kalimantan Timur. Oleh karena itu, sejak tahun 2001, ia senantiasa pulang pergi antara MalayĀsia dan Indonesia.
Ia juga diberi amanah memimpin Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, periode 2004-2009.
Selama di Kedah, Ustaz Ahmad Fahmi Zamzam sering menyampaikan pengajaran di masjid-masjid, terutama di Kedah. Sebagai seorang guru yang tinggi ilmunya, pengajaran-pengajaranĀnya mendapat sambutan hangat dari masyarakat.