Kepala BPJN Kalsel Syauqi Kamal mengatakan, secara kontrak pembangunan jembatan cable stayed melengkung ini sudah selesai 100 persen. Sisanya tinggal merapikan di sekitar bangunan utama agar seusai diresmikan tidak menyisakan pekerjaan lainnya.
Momentum inilah, menurut Syauqi, dimanfaatkan para pihak untuk mencapai kesepakatan dalam menjaga dan mengembangkan potensi yang ada di kawasan agar masing-masing dapat bertanggung jawab dalam mengelola dan memelihara termasuk menjaga agar tidak disalahfungsikan.
Wali Kota H Ibnu Sina menyambut baik langkah kerjasama yang dilaksanakan BPJN Kalsel ini.
Ia menyatakan kesiapan untuk menjaga dan merawat salah satu ikon di Kalsel ini.
“Mewakili keinginan seluruh masyarakat, kami berharap Jembatan Sungai Alalak itu bisa segera diresmikan dan dapat digunakan agar kemacetan yang cukup parah selama ini bisa berakhir,” paparnya.
Sementara Bupati Batola diwakili Sekdakab, Zukipli Yadi Noor, juga memastikan Jembatan Sungai Alalak sudah lama dinantikan mendapat sambutan dari masyarakat.
Terlebih akibat pembangunan selama hampir tiga tahun akses dari dan ke Banjarmasin atau sebaliknya cukup terhambat.
“Saya yakin setelah diresmikan nantinya pergerakan ekonomi juga semakin lancar, karena tidak dipungkiri tak sedikit warga Batola yang menggunakan uang mereka di Banjarmasin,” ungkapnya.
Zulkipli menambahkan, keberadaan Jembatan Sungai Alalak ini tak cuma infrastruktur transportasi namun juga memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan melalui pengelolaan landscape yang dibangun BPJN di sisi Batola.