Selanjutnya, persentase kembali turun pada tahun 2020 menjadi sebesar 14,19 persen yang dicatat melalui elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-ppgbm) yang akan terus ditingkatkan.
“Keberhasilan menurunkan prevalensi stunting akan terus ditingkatkan di tahun mendatang sesuai target yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD Banjarbaru 2021-2026,” ujar Kanapi yang juga Kepala Bappeda Kota Banjarbaru itu.
Pada launching “Basingsing” itu, hadir Wakil Wali Kota Wartono dan Sekdakot Said Abdullah, Ketua TP PKK Vivi Mar’i Zubedi Aditya, Kepala SKPD, camat serta organisasi masyarakat seperti Kota Sehat, Kotaku hingga LPM dan Forum RT/RW. (bju)
Editor : Hasby