Oleh Ustadz Muhammad Rijal Fathoni, S.Pd.I
WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Pada masa Rasulullah SAW mendakwahkan Allah Tuhan seru sekalian alam, beliau selalu mendapatkan halangan, rintangan, bahkan cacian dari kaum kafir Quraisy.
Bahkan demi mencaci Rasulullah SAW mereka tidak segan untuk membayar penyair untuk menghina, mencaci, bahkan memaki.
Bahkan diceritakan Ada seorang penyair terkenal yaitu Hasan bin Tsabit. Orang-orang Arab pada masa itu sangat senang bersyair.
Hasan bin Tsabit ini, jasanya disewa oleh orang-orang untuk membacakan syair.
Suatu ketika, kaum kafir Quraisy membayar Hasan bin Tsabit untuk membuatkan syair yang isinya menghinakan dan menjelekkan Rasulullah SAW dengan bayaran yang mahal. Padahal Hasan bin Tsabit belum pernah melihat Rasulullah SAW, maka Hasan bin Tsabit berkata, aku tidak bisa membuat syair tentang seseorang sebelum melihatnya.
Kemudian kaum kafir Quraisy memerintahkan kepada Hasan bin Tsabit menunggu di satu jalan yang selalu dilewati Rasulullah SAW, mereka orang kafir berharap pandangan Hasan bin Tsabit sama dengan pandangan mereka yang penuh dengan kesombongan dan kebencian.
Maka setelah berjumpa Hasan bin Tsabit terdiam seribu bahasa dan kagum melihat cahaya kenabian yang memancar dalam diri Rasulullah SAW.
Maka kemudian Hasan bin Tsabit pun menghampiri Orang-orang kafir dan melemparkan dirham-dirham mereka.
Maka bertanya kaum kafir Quraisy : “apa yang telah terjadi dengan engkau wahai Hasan ??”
dijawabnya : “Aku tidak bisa menjelekkan dan menghinakannya karena dia adalah manusia yang tidak ada cela”.