Hal itu tak lain karena Dwita dikenal anak yang nyaris jarang keluar rumah sepulang sekolah. Tapi, satu yang pasti, Dwita anak berprestasi. Melahap semua pelajaran dan ekstrakurikuler di sekolahnya dengan mantab.
Heri telah mengabdi di perusahaan perkebunan milik negara PTPN V sejak 1991. Namun, dia mengatakan Agustus 2021 inilah yang menjadi momen paling besar pernah ia rasakan.
Selain Dwita mengharumkan nama keluarga, ia akan menancapkan 30 tahun masa kerja di bulan kemerdekaan ini.
Heri mengisahkan, perjalanan Dwita yang bercita-cita menjadi anggota Polri tersebut untuk menjadi bagian Paskibraka di Istana Merdeka cukup panjang.
“Saat itu dia bilang ke saya, meminta doa saya dan ibunya untuk ikut seleksi Paskibraka. Dia ingin sekali menjadi bagian pengibar bendera di Jakarta,” ujarnya.
Perjalanan panjang Dwita hingga ke Jakarta diawali dari tingkat paling bawah, tingkat kecamatan.
Satu per satu tahapan di jalani dengan tekun dan doa. Hingga akhirnya, nama siswa kelas Xl MIPA 1 itu muncul untuk lanjut ke tahapan seleksi kabupaten.
Terdapat ratusan siswa yang mengikuti seleksi itu.
Ia terpilih untuk lanjut seleksi tingkat provinsi di Pekanbaru. Bendera perjuangan kembali dikibarkan dengan ratusan pelajar terbaik Bumi Lancang Kuning ini.
Sempat khawatir akibat pandemi Covid-19, Heri pun ikhlas melepas putri kesayangannya dari desa ke kota.
Seleksi di Pekanbaru berlangsung selama empat hari, sejak 19 Mei hingga 22 Mei 2021.
Pada hari terakhir, telefonnya berdering, terdengar isak tangis nun jauh di ujung gawai. Dwita terpilih untuk berada di Istana Merdeka, mengibarkan Merah Putih di hadapan Kepala Negara.